Muluskan Kunjungan Presiden, PKT Kucurkan Rp 3 M Benahi Jalan - Sebagai proyek yang masuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pabrik baru Kaltim-5 siap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2015 mendatang. 'Repot-repot' jelang kunjungan RI-1 di Bontang itu pun tak dapat dihindari PT. Pupuk Kaltim sebagai owner pabrik.
Untuk menciptakan kesan yang nyaman selama perjalanan bagi Jokowi, PKT menyiapkan gocek sampai Rp 3 miliar khusus untuk memperbaiki Jalan Pupuk Raya yang akan dilalui rombongan Presiden. Jalan dimaksud bertolak dari simpang lampu merah Lhoktuan sampai Pos 7 KM 3 Lhoktuan. Ongkos sebesar Rp 1 miliar dikatakan sudah dipakai seiring perbaikan yang tengah dilakukan.
"Mengenai akses jalan di luar zona tanggung jawab perusahaan, PKT telah berkoordinasi dengan Pemkot Bontang melalui Dinas Pekerjaan Umum untuk pembenahan jalan. Untuk Jalan Tembus Pupuk Raya kami serahkan ke pemerintah dan kali ini kami masih menunggu keputusan dari pemkot," papar Syamsu Alamsyah, GM Umum PKT usai acara buka bersama di Hotel Equator, Selasa (7/7/2015) lalu.
Terkait kesiapan sebelum launcing, saat ini pabrik tersebut tengah menjalani tahap akhir sebelum benar-benar dikatakan layak beroperasi.
Tahapan itu, menurut Syamsu, yakni demo operasi (performance test) yang sedang dijalankan kontraktor selama sebulan ke depan. Hasil laporan selama aktivitas itu berjalan, dinilainya berjalan sesuai terget.
"Setelah performance test itu rampung, nanti terlihat apakah pabrik Kaltim-5 itu siap normal beroperasi atau belum. Tentu saja kita ingin terima 'kunci' dari kontraktor dalam keadaan baik, beres. Kalau tidak ada kendala, Presiden Jokowi akan diundang untuk meresmikan," katanya.
Dengan kapasitas produksi Urea 3.500 ton per hari dan Amoniak 2.500 ton per hari, Kaltim-5 menjadi unit pabrik terbesar di Asia Tenggara. Syamsu menambahkan, Kaltim-5 akan menggantikan peran Kaltim-1 (kapasitas produksi 1.300 ton per hari) yang sudah tua dan tidak efisien dalam penggunaan bahan baku gas.
Diharapkan, pabrik baru tersebut mampu menjawab kekurangan pasokan pupuk kepada para petani di Indonesia. (*)
Sumber : klikbontang.com